Mengapa Guru Malas dan Dosen Rajin
Minggu, 13 Januari 2013
0
komentar
Sama-sama
menjadi berstatus pengajar, tetapi keduanya memunyai persamaan dan berpedaan.
Tak lain adalah dosen dan guru. Dua profesi yang sering diidamkan khalayak
karena gemarnya berbagi pengetahuan demi mencerdaskan anak bangsa. Namun, kedua
profesi itu mempunyai perbedaan yang cukup mencolok. Berikut ini adalah hasil
obrolanku dengan seorang guru tadi pagi.
Perbedaan
1 : Kebiasaan
Kebanyakan
dosen menghabiskan waktunya di kampus. Mereka suka sekali berdiskusi dengan
mahasiswanya agar mahasiswa memperoleh pengetahuan sehingga terdewasakan. Maka,
tak ayal dosen sering pulang terlambat.
Guru
sering menghabiskan waktunya di rumah atau di tempat selain sekolah. Kebanyakan
guru menghabiskan waktu untuk bersendau gurau atau berleha-leha daripada
berdiskusi dengan siswanya. Maka, jarang dan teramat jarang guru berlama-lama
di sekolah. Mereka ingin bergegas pulang atau bepergian.
Perbedaan
2: Tuntutan Profesi
Dosen
dituntut untuk dapat melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Seorang dosen
akan berusaha mati-matian agar dapat memenuhi kewajibannya itu demi tuntutan
profesinya. Oleh karena itu, dosen sering bepergian demi melaksanakan
pengabdian kepada masyarakat.
Guru
teramat berbeda. Jika guru sudah berstatus PNS, rerata mereka sudah merasa
puas. Teramat kecil keinginan untuk meningkatkan kemampuannya. Rerata mereka
merasa sudah berada di puncak karier. Maka, rerata guru pasti mentok di
golongan IVa.
Perbedaan
3: Hubungan Sosial
Dosen
sangat terlihat berwibawa di depan mahasiswa karena mereka sudah pandai
mengendalikan massa. Dosen memang menghadapi generasi yang sudah mapan secara
fisik dan emosi. Oleh karena itu, dosen mesti berhati-hati agar tidak melakukan
kesalahan tindakan. Maka, mahasiswa sering mendemo dosennya jika dosen tersebut
terbukti bersalah.
Guru
teramat berbeda. Guru sering dianggap sebagai dewa mahatahu. Karena anggapan
itu, murid teramat hormat kepada guru. Guru tak pernah salah dan murid
selalu salah. Maka, teramat jarang guru didemo muridnya karena. Guru selalu
berada di posisi aman karena dianggap benar.
Perbedaan
4: Kreativitas
Dosen
rajin sekali membaca dan menulis. Setiap dosen harus menghasilkan karya ilmiah
dalam waktu tertentu. Oleh karena itu, dosen sering berlama-lama membaca dan
melakukan penelitian. Maka, wajarlah dosen itu menjadi insan cerdas dan
dikagumi mahasiswa.
Guru
teramat berbeda. Jarang sekali guru mempunyai kreativitas. Teramat jarang guru
gemar membaca buku, terlebih menulis karya ilmiah. Karena kemalasan ini, guru
sering tertinggal oleh kemajuan zaman. Murid sudah mempunyai blog, tetapi
gurunya justru belum dapat mengoperasikan internet.
Perbedaan
5: Penampilan
Dosen
sering berpenampilan sederhana dalam balutan pakaian bebas yang rapi d an
sopan. Teramat jarang dosen berpakaian seragam. Maka, kita teramat sulit
membedakan perbedaan antara dosen dan mahasiswa. Ketika waktu mengajar itulah,
perbedaan itu akan terlihat.
Kondisi
itu teramat berbeda dengan penampilan guru. Guru sering berpakaian seragam demi
menampilkan sosok pribadi yang digugu lan ditiru (dipercaya dan
diteladani). Karena penampilan ini pula, kita mudah menebak asal usul guru dan
instansinya. Guru dan murid teramat berbeda karena seragam yang dikenakan.
Begitulah
hasil diskusiku tadi pagi. Saya sering berpikir tentang kondisi pendidikan
dasar dan menengah. Kian hari, saya mengamati perilaku guru yang kian menjauh
dari norma dan etika sebagai pendidik. Entahlah, apakah itu sudah menjadi watak
sehingga sulit diubah atau memang guru tidak bersedia mengubahnya? Dan kondisi
itu sulit ditemukan jika saya berada di kampus. Nyaman dalam keteduhan
keilmuan: semakin ilmu ditimba, semakin dalam ilmu tergali seakan tiada batas
karena ilmu memang tiada batas.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Mengapa Guru Malas dan Dosen Rajin
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://nencyhardini4.blogspot.com/2013/01/mengapa-guru-malas-dan-dosen-rajin.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar